Jumat, 19 Desember 2008



Ketiga novel ini diterbitkan oleh Penerbit Progress (JakaRTa). Ketiganya merupakan sejarah awal dimana penulis mulai menapakkan kakinya di dunia penulisan. Inilah karya pertamanya yang mampu membuat penulis yakin kalau dirinya memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah karya.

Adalah sebuah ungkapan terimakasih yang teramat sangat kepada Bp. Alm. Mayon Soetrisno sebagai orang pertama yang memberi kepercayaan diri kepada penulis untuk bisa berkarya hingga sekarang. Tuhanlah yang telah mempertemukan penulis dengan beliau hingga penulis pun bisa bebas menciptakan karya tanpa perasaan minder. Terimakasih Pak Mayon, atas jasanya, saya Fitri R. Ghozally mengucapkan syukur yang tiada batas. Jasa Bapak tak akan terlupakan.

Novel ini memang semuanya menawarkan kisah klasik tetang cinta. Gaya penuturan di novel-novel ini memang banyak diilhami oleh Khalil Gibran (penulis kebanggaan saya) hingga tidaklah salah jika banyak orang berkata kalau si penulis banyak meniru gaya sang kebanggana itu. Namun bukan cinta yang tiada arti, semua penulis paparkan dengan kekuatan cinta itu sendiri. Ada banyak hal yang bisa diambil dari ketiga novel ini. Arti ketulusan, saling berbagi, kesetiaan dan kesejatian cinta (antara lawan jenis dan antara sesama makhluk termasuk antara anak dan orangtua).

Judul : Ada CiNTa di VeNus 4
Penerbit : EDSA MAHKOTA PUBLIHER (JakaRTa)
Harga : Rp. 34.000

Buku ini merupakan novel pertama aku yang bergenre remaja. Sebelumnya aku banyak berkarya pada novel yang lebih mengedepankan kalimat-kalimat bergaya melankolis yang mungkin bisa dikata sebagai novel sastra (katanya sich...:)) dengan ritme yang sedikit meniru gayanya "abangku" Khalil Gibran (hehehe).
Novel Ada CiNTa di Venus 4 mampu membuat aku lebih percaya diri untuk lebih bisa melangkah di jalur "pop novel". Sebelumnya aku tidaklah yakin kalau aku mampu. Lama juga aku menyelesaikannya, hampir-hampir aku berhenti di tengah jalan. Untungnya teman-teman dekatku selalu menyemangati. Ya...walau dengan beragam ejekan yang seringkali membuat merah telingaku, akhirnya semua terselesaikan. Alhasil jadilah novel ini seperti adanya.

Bercerita tentang perjalanan hidup sekelompok mahasiswi yang tinggal di satu rumah kost. Beragam masalah hadir dengan segudang ceritanya. Dari mulai masalah kehilangan celana dalam, ngedate dengan pasangan mayanya, sampai kisah horor yang mampu membuat heboh seluruh makhluk penghuni kost yang beralamat di jalan VeNus 4 ini.

Novel ini sangat sederhana. Baik dalam penuturan kalimatnya, gaya berceritanya sampai tema yang disajikannyapun sangatlah sederhana yang terjadi pada keseharian. Natural tanpa ada kerumitan. Yang bisa membuat bangga penulis, novel ini dimuat juga lho di salah satu kolom surat kabar Lampung Pos.

Judul : dan pada AkhiRnya CiNTa
Penerbit : Restu Agung (Jakarta)
Harga : Rp.


Masih bergenre remaja, yang tetap menceritakan kehidupan mahasiswa dengan segala aktivitas dan masalahnya. Cinta, persahabatan menjadi tautan ritme di novel ini. Ada Keisa.......



Judul : LuBAng RahaSia
Penerbit : EDSA MAHKOTA (JakaRTa)
Harga : Rp. 35.000

Novel horor yang mampu membuat meriding siapa pun yang membacanya. berlatar belakang mahasiswa yang sedang menjalankan ospek. Saat mereka harus berhadapan dengan alam, sekelompok peserta ospek tersesat. Mereka masuk ke dalam sebuah lubang yang ternyata penuh dengan beragam misteri. Berawal dari penemuan sebuah buku tebal yang berisi pesan menkautkan. Betapa tidak!Pesan itu ternyata ditulis oleh seseorang yang meyatnya tergantung begitu saja di sebuah tiang di ruangan yang penuh dengan sarang laba-laba dan berdebu. Pesan itu pula yang mengantarkan 6 orang mahasiswa itu terjerat dalam pengalaman penuh intrik menakutkan.

Seperti biasa, penulis masih menyajikan gaya penuturan yang teramat sederhana, diselingi juga dengan beragam kekonyolan dan alur yang mengasyikan.


Judul : Suara Jiwa Penghuni Rumah Singgah
Merupakan hasil kerjasama antara LSM SEKAM (yang memfokuskan pada anak jalanan) dengan UNICEF dan tidak diperjualbelikan yang mampu menguras air mata penulis. Lebih dari tiga bulan penulis berada bersama anak-anak yang memiliki kisah mengharu biru. Kisah nyata ini menampilkan 9 sosok anak-anak yang bisa berdiri diantara kemalangan yang menimpanya. Banyak kisah yang bisa dijadikan tauladan di buku ini. Banyak pesan moral yang mungkin bsia menjadi pegangan bagi kita.
Bagi penulis pribadi, novel ini menjadi kisah yang tak akan terlupakan, menjadi semacam penelaahan akan segala yang sudah diberi olehNya.
Saat lounching novel ini menjadi saat-saat terindah dari kehidupan penulis. Disinilah rasanya penulis menemukan kebanggaan yang tiada tara.